Makalah Pendanaan Jangka Panjang dan Jangka Pendek
MAKALAH
PENDANAAN JANGKA PANJANG DAN JANGKA
PENDEK
Disusun Oleh :
Nama : Novia Dwi Oktaviani
NIM : 16150233
Jurusan : Management Perusahaan
POLITEKNIK
PRATAMA MULIA
SURAKARTA
2017/2018
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah
psistem pendanaan jangka panjang dan jangka pendek telah di sahkan disetujui
pada :
Hari :...........................................................................................................
Tanggal :...........................................................................................................
Disusun Oleh :
Novia Dwi Oktaviani
NIM 16150233
Mengesahkan Disusun
Dosen
Pengampu Mahasiswa
Retnonigrum,
S.E,M.Sc Novia
Dwi Oktaviani
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini pendanaan dalam arti sempit
merupakan pembiayaan yang dilakukan oleh lembag pembiayaan seperti bank kepada
nasabah. Sedangkan pendanaan dalam arti luas berarti financing atau
pembelanjaan yaitu pembelanjaan yaitu pembiayaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri maupun oleh
orang lain. Maka untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun
jangka panjang, perusahan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh
kemampuannya dalam menghasilkan laba, tetapi juga dana dari luar perusahaan
seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya. Dilihat dari jangka waktunya,
sumber dana dibedakan menjadi sumber dana jangka pendek dan sumber dana jangka
panjang. Sedangkan asal sumber dana dapat dibedakan menjadi sumber dana
internal dan sumber dana eksternal.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendanaan jangkat
pendek?
2. Apa saja tipe-tipe serta
jenis-jenis pendanaan jangka pendek?
3. Apa pengertian pendanaan jangka
panjang?
4. Apa saja jenis-jenis pendanaan
jangka panjang?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term
financial management)
Merupakan
pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva
lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus
dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi
kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar
dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada
saat jatuh tempo.
B. Pembiayaan Jangka Pendek
(Short-Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu
1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva
lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang
diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi
hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar
(accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan).
Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu
sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva
tertentu sebagai agunan.
C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek
Tipe-tipe
pendanaan jangka pendek dibagi atas 2 yaitu :
I. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah
secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat
dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual.
II. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang
tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan.
Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas
persahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis.
Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang
rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran
pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier
dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal
tertentu dalam satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka
Waktu Kredit
Pendanaan Tidak
Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk
memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk
negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak
spontan antara lain:
1. Commersial Paper.
Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90)
hari tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke
investor. Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial
paper.
2. Pinjaman Kredit.
Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank.
Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (angel) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang
ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (beer) Kredit Lini, dengan pinjaman
ini, peminjam bisa meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi
plafon (batas atas pinjaman)
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang
dagang.
Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring
memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh
tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring
merupakan alternative investasi.
4. Menjaminkan Piutang.
Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan
piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini,
kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak
terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi
pinjaman.
5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan).
Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh
pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi
jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman
dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
6. Akseptasi Bank
7. Report
Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer
keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka :
• Strategi pendanaan secara keseluruhan
• Biaya
• Kerersediaan
• Fleksibilitas
D. Sumber-sumber Pinjaman Jangka pendek
Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang
diperoleh dalam usaha biasanya terdiri dari bank loan dan commercial papers.
Pinjaman Bank (bank loans)
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan
pinjaman jangka pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan
short-term, self- liquidating loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan
yang digunakan untuk membiayai piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal
meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas
secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman
dapat diperoleh dengan
sendirinya.
Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates)
Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga:
a. Collect basis
Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga
15%. Pada akhir tahun debitur membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta
pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat bunga efektifnya:
(Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%.
b. Discount basis
Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal
tahun (karena bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir
tahun, maka tingkat bunga efektifnya adalah:
(Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65%
c. Add-on basis
Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan
diminta membayar secara angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran per
bulan sebesar:
{Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-.
Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung
dengan menggunakan konsep time value of money:
12 9.583.000
100.000.000 = Σ
t = 1 (1 + i) 12
dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga
sekitar 2,2% per bulan. Dengan demikian, tingkat bunga per tahun sekitar:
(1 + 0.022)12 – 1 = 29,84%
Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah:
1. Prime rate of interest
Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank
komersil dengan reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating
yang tinggi.
2. Fixed rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of
interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku tetap sampai dengan
tanggal jatuh tempo kredit.
3. Floating-rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of
interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku mengambang (bisa
berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo.
Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa
jaminan yang banyak diaplikasikan, yaitu:
1. Single payment notes
Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku untuk sekali dan kredit harus lunas pada saat jatuh tempo.
2. Compensating balances
Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah misalnya 10% sampai 20% dari jumlah limit kredit sebagai cadangan pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit lainnya.
Contoh:
Limit kredit $1,000,000
Suku bunga 10% per tahun atau 10% x $1,000,000 = $100,000 per tahun.
Compensating balances 20% atau $200,000
Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya adalah: ($100,000/$800,000) x 100% = 12.50% (bukan 10%)
3. Annual clean-up
Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan sesuai perjanjian, bank sering meminta adanya “annual cleanup”, yaitu Rekening Pinjaman bersaldo “nihil” pada hari-hari tertentu pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya kredit berjangka pendek digunakan untuk kredit jangka panjang.
Surat Berharga (Commercial paper)
Merupakan salah satu bentuk pembiayaan jangka pendek yang terdiri dari promes tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki standar kredit yang tinggi. Umumnya hanya perusahaan-perusahaan besar saja dengan kondisi keuangan dan reputasi yang baik yang dapat menerbitkan commercial paper.
Keuntungan menggunakan commercial
paper:
Rendahnya tingkat bunga CP dibandingkan tingkat bunga pinjaman bank. Tidak diperlukan adanya agunan khususuntuk CP yang diterbitkan perusahaan penerbit. Akan tetapi ada lini kredit dengan jumlah nominal sama dengan CP yang diterbitkan untuk menjamin bila CP yang diterbitkan tidak laku dijual atau untuk menjamin pembayaran CP bila telah jatuh tempo.CP mendatangkan sejumlah besar dana jangka pendek dalam tiap penerbitannya.
CP juga meningkatkan nama baik dan prestasi perusahaan penerbitkarena opini umum yang berlaku bahwa hanya perusahaan dengan kredibilitas tinggi saja yang dapat menerbitkan dan menjual CP di pasaran. Perusahaan penerbit akan lebih mudah memperoleh pinjaman lain dari bank komersial di masa yang akan datang.
CP dapat bertindak sebagai “jembatan” antara satu pinjaman bank dengan yang lainnya, sehingga kebutuhan dana yang muncul pada selang waktu antara dua pinjaman bank dapat ditutupi dengan dana dari
penjualan CP.
Keterbatasan commercial paper
Sifat CP sulit diramalkan perkembangannya dibandingkan dengan pinjaman bank, sehingga sering mengakibatkan CP memiliki kadar risiko yang lebih tinggi. Dengan demikian, beberapa keterbatasan penerbitan CP adalah sebagai berikut:
Masih ada kemungkinan CP tidak laku dijual sedangkan pinjaman bank sudah pasti akan diterima pada periode tertentu. Dengan demikian, bila CP tidak laku ada kemungkinan dana yang diperlukan tidak tersedia pada periode yang telah direncanakan.
Bila perusahaan penerbit mengalami kesulitan keuangan saat CP jatuh tempo sehingga tidak mampu membayar kembali CP tersebut, sulit meminta waktu penundaan pembayaran pada para investornya.
Perusahaan kecil dengan kredibilitas tinggi dalam masalah kreditnya, tidak dapat ikut menerbitkan CP sebagai sumber dana jangka
pendeknya.
Perhitungan bunga efektif commercial paper
Tingkat suku bunga efektif commercial paper ditentukan oleh
berapa besar discount yang diberikan dan lamanya jatuh tempo, penjualan
commercial paper dapat dilakukan dengan perhitungan discount dari nilai par
(par value atau face value) dan bunga sebenarnya yang diperoleh pembeli
ditentukan dengan perhitungan tertentu.
Contoh: PT Venus menerbitkan commercial paper seharga Rp. 3.000.000,- yang akan jatuh tempo dalam waktu 90 hari dan menjual dengan harga Rp. 2.940.000,-. Pada hari ke-90 pembeli akan menerima Rp. 3.000.000,- untuk investasi sebesar Rp. 2.940.000,-. Bunga yang dibayar pada pembiayaan ini sebesar Rp. 60.000,- dengan pokok Rp. 2.940.000,-. Tingkat bunga efektifnya dengan demikian adalah (Rp. 60.000,- : Rp.2.940.000,-) = 2,04% untuk 90 hari. Bila diasumsikan commercial paper diperpanjang setiap 90 hari sepanjang tahun, maka tingkat bunga efektif untuk commercial paper dengan persamaan:
Contoh: PT Venus menerbitkan commercial paper seharga Rp. 3.000.000,- yang akan jatuh tempo dalam waktu 90 hari dan menjual dengan harga Rp. 2.940.000,-. Pada hari ke-90 pembeli akan menerima Rp. 3.000.000,- untuk investasi sebesar Rp. 2.940.000,-. Bunga yang dibayar pada pembiayaan ini sebesar Rp. 60.000,- dengan pokok Rp. 2.940.000,-. Tingkat bunga efektifnya dengan demikian adalah (Rp. 60.000,- : Rp.2.940.000,-) = 2,04% untuk 90 hari. Bila diasumsikan commercial paper diperpanjang setiap 90 hari sepanjang tahun, maka tingkat bunga efektif untuk commercial paper dengan persamaan:
k
EAR = ( 1 + )n – 1 adalah sebesar (1 + 2,04%)4 – 1 = 8,41%
m
EAR = ( 1 + )n – 1 adalah sebesar (1 + 2,04%)4 – 1 = 8,41%
m
di mana: EAR = tingkat bunga efektif
(effective annual rate)
k = tingkat bunga nominal
m = compounding frequency (frekuensi pemajemukan)
k = tingkat bunga nominal
m = compounding frequency (frekuensi pemajemukan)
Contoh di atas menunjukkan bahwa m =
4 diperoleh dari informasi bahwa commercial paper jatuh tempo setelah 90 hari
di mana asumsi
1 tahun = 360 hari, dengan demikian m = 360/90 = 4.
Pendanaan Spontan
1.JenisPendanaanSpontan
Jenis pendanaan ini mengikuti kegiatan perusahaan. Ada beberapa contoh jenis pendanaan yang spontan: hutang dagang dan rekening-rekening akrual. Hutang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit.
1 tahun = 360 hari, dengan demikian m = 360/90 = 4.
Pendanaan Spontan
1.JenisPendanaanSpontan
Jenis pendanaan ini mengikuti kegiatan perusahaan. Ada beberapa contoh jenis pendanaan yang spontan: hutang dagang dan rekening-rekening akrual. Hutang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit.
2.MengevaluasiTawaranPotonganKas
Potongan kas bisa dilakukan oleh perusahaan yang memberikan penjualan kredit(kreditor). Tujuan potongan tersebut adalah agar debitur melunasi hutangnya lebih cepat. Biaya ditanggung oleh kreditor. Tetapi jika ada tawaran potongan kas dan perusahaan (debitur) tidak memanfaatkannya, maka ada biaya kesempatan (opportunity cost) yang hilang.
A.Karakteristik
Pendanaan Hutang jangka panjang
Pendanaan
Jangka Panjang merupakan salahsatu jenis pendanaan yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dalam
jangka waktu yang relatif lama dibandingkan dengan alternatif jenis pendanaan
lainya dalam memenuhi kebutuhan pembelanjaan perusahaan atau lebih dari satu
tahun.
C.
Instrumen Hutang jangka panjang
Hutang
jangka panjang atau long term loan adalah satu bentuk perjanjian antarapeminjam
dengan kreditur di mana kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumlah
tertentudan peminjam bersedia untuk membayar secara preiodik yang mencakup
bunga dan pokokpinjaman. Hutang jangka panjang ini dapat diperoleh melalui
bank, perusahaan asuransi, ataudapat juga kepension fund. Hutang jangka panjang
ini mempunyai tiga karakteristik yaitu: cepat,fleksibel dan biaya yang rendah.
Ini disebabkan karena pinjaman ini dinegosiasikan langsungantara peminjam
dengan kreditur. Biaya administrasi menjadi relatif kecil dan tidka
diperlukanadanya persetujuan dengan pengawas pasar modal seperti halnya jika
perusahaan mengeluarkan obligasi.
Ketentuan standar hutang
Standar perjanjian hutang panjang bagi peminjam
a) Wajib mempertahankan pencatatan
akuntansi sesuai dg GAAP
b) Wajib menyampaikan laporan keuangan
yang telah diaudit
c) Wajib membayar pajak dan kewajiban
lain pada saat jatuh tempod.
d) Wajib mempertahankan seluruh
fasilitas agar tetap dalam kondisi yang baik
Ketentuan Pembatasan hutang
Secara umum perjanjian pembatas ini
mencakup
a) Debitur wajib mempertahankan tingkat
modal kerja bersih minimum.
b) Debitur dilarang untuk menjual
piutang dagang (account receivables)
c) Kreditur membatasi aset tetap pada
perusahaan
d) Debitur dibatasi menambah pinjaman
jangka panjange.
e) Debitur dilarang untuk mengadakan
leasesf
f) Debitur dilarang melakukan melakukan
kondolidasi, merger atau penggabungan dengan perusahaan laing
g) Debitur dilarang membayar gaji yang
besar, pemberi pinjaman atau membatasi kenaikan gaji bagi pegawai tertentu
h) Manajemen wajib mempertahankan
”tenaga kerja inti” tertentu,
i) Debitur dilarang melakukan
alternatif investasi
j) Debitur wajib menggunakan dana
pinjaman sesuai tujuank. Debitur dibatasi dalam pembayaran dividen tunai dengan
nilai maksimum 50 persen sampai 70 persen dari laba bersih
Biaya Hutang Jangka Panjang
Faktor-faktor
yang mempengaruhi biayaatau tingkat bunga dari hutang jangka panjang:
1. jatuh tempo
2. Besar pinjaman.
3. Risiko penerima pinjaman
4. Biaya pokok uang.Pinjaman Jangka
Panjang (Long Term Loan)
C.Jenis-jenis Pendanaan Jangka
Panjang
a.Kredit Investasi
Kredit investasi adalah merupakan
alternatif pendanaan jangka panjang yang umumnya disediakan oleh kalangan
perbankan selain kredit modal kerja
(pendanaan jangka pendek ) yang selama ini kita kenal.
Keputusan perusahaan untuk
memanfaatkan kredit investasi ini hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor
berikut ini :
1. Kelayakan jenis investasi yang akan
dilaksanakan.
2. Pola cashflow dari investasi yang
akan dilaksanakan
3. Lamanya jangka waktu kredit
4. Besarnya pengembalian pinjaman
setiap periodenya
5. Tingkat suku bunga yang
dipersyaratkan
6.
Persyaratan mengenai pelunasan kredit sebelum jatuh tempo yang biasanya dalam
bentuk penalty.
Contoh
:
Perusahaan Mandiri menandatangani
perjanjian kredit investasi dengan Bank Mapan senilai Rp. 1 milyar pada
pertengahan tahun 2004 untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingkat suku bunga
sebesar 16% per tahun dengan persyaratan tambahan bahwa pelunasan sebelum jatuh
tempo akan dikenakan penalty sebesar 2% dalam bentuk bunga per tahun. Pada
pertengahan tahun 2007 ini, perusahaan mendapatkan tawaran kredit dari
Manhattan Bank dengan tingkat suku bunga sebesar 13,5% per tahun.
Apabila perusahaan tetap meneruskan kreditnya pada Bank
Mapan, maka bunga yang harus dibayar adalah :
Bunga = 2 x 16% x Rp.
1 milyar = Rp. 320 juta
Andaikan sekarang perusahaan punya niat menerima tawaran
Manhattan Bank, maka denda yang harus dibayar ke Bank Mapan dan bunga yang
harus dibayar ke Manhattan Bank oleh perusahaan Mandiri adalah :
Denda =
Rp. 40 juta
Bunga = 2 x 13,5% x
Rp. 1 milyar = Rp. 270 juta
Total =
Rp. 310 juta
Dari ilustrasi diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa
alternatif menerima tawaran Manhattan Bank akan lebih menguntungkan bagi
perusahaan Mandiri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, penulis
dapat menyimpulkan beberapa poin sebagai berikut:
1.
Pendanaan
jangka pendek merupakan utang yang mempunyai jangka waktu satu tahun yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan aktiva lancer sebagai modal kerja
perusahaan.
2.
Tipe-tipe pendanaan jangka pendek
ada dua, yaitu: Pendanaan spontan dan pendanaan tidak spontan
3.
Jenis-jenis pendanaan jangka pendek
yaitu: Hutang ddagang, rekening accruals,commercial paper (CP), pinjaman
hutang (kredit), menjamin barang dagang.
4.
Pendanaan
jangka panjang merupakan salah satu jenis pendanaan yang bisa dimanfaatkan oleh
perusahaan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan
alternatif jenis pendanaan lainnya dalam memenuhi kebutuhan pembelanjaan
perusahaan.
5.
Jenis-jenis pendanaan jangka
panjang, yaitu: Kredit investasi, hipotek, saham dan obligasi
SARAN
Kami sebagai penulis makalah ini, menyarankan
kepada para pembaca agar mencari sumber lain mengenai pembelanjaan perusahaan,
khususnya materi mengenai sumber pendanaan jangka pendek dalam perusahaan agar
lebih memahami dan semakin luas wawasannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar